Minggu, 30 November 2014

Bangga Jadi Pemuda Indonesia?

Pertanyaan simpel yang bisa kita tujukan kepada generasi muda Indonesia yaitu "Bangga Jadi Pemuda Indonesia?". #GuePemudaIndonesia menjawab dengan yakin "IYA" karena kami generasi muda adalah calon - calon pemimpin dan pembangun Indonesia lebih baik di masa yang akan datang. Tanpa generasi muda, siapa yang akan melanjutkan pembagunan Indonesia ini menjadi negara yang lebih maju, sejahtera, makmur, aman dan tentram. #GuePemudaIndonesia sangat bangga dengan pengorbanan pahlawan - pahlawan Indonesia dulu, yang berusaha keras untuk memperjuangkan kemerdekaannya melalui perang. Tapi sekarang zaman sudah berubah, sekarang bukan memajukan Indonesia melalui peperangan lagi, melainkan melalui pendidikan, pemasaran, dan teknologi.

Selasa, 04 November 2014

Waktu Tepat Minta Naik Gaji



Hari 1-5: Mengumpulkan materi

Rata-rata siklus menstruasi wanita adalah 28 hari. Namun, ada juga yang meningkat hingga 35 hari atau menurun jadi 24 hari, tergantung gaya hidup dan kondisi tubuh. Untuk memeriksanya, hitung dari hari pertama kita haid hingga sehari menjelang haid bulan berikutnya.

Nah, di hari pertama hingga kelima di saat haid, hormon estrogen menjadi rendah dan kita pun menjadi lemas. Maklum, haid menguras banyak energi sehingga level besi di tubuh menurun.

“Gunakan momen ini untuk melakukan hal-hal ringan seperti mencari materi bahan atau membuat transkrip. Hindari meeting, pesta, atau bertemu banyak orang karena akan membuat tubuh lelah,” ujar Marion.

Banyaklah mengonsumsi ayam, sayuran seperti aprikot, dan daging merah untuk meningkatkan asupan besi.


Bagaimana Kamu Bisa Tahu Kalau Dia Tidak Tulus Mencintaimu

Setelah PDKT sekian lama, kamu pun resmi memiliki pasangan. Senang, pastinya — setelah segala usahamu untuk menarik perhatiannya. Tapi di dalam hati, kamu masih merasa tak yakin akan hubungan yang baru itu. Pertanyaan-pertanyaan seperti “Dia beneran sayang aku nggak ya?”; “Dia nerima aku karena sayang atau karena kasihan ya?”; atau “Dia itu sebenarnya tulus nggak sih? terkadang melintas di kepala.
Daripada bingung dan diam saja, coba cek dulu apa tanda-tandanya kalau seseorang memang tidak tulus mencintaimu:

1. Dia Baik Dan Perhatian Padamu Hanya Kalau Ada Maunya

baik dan perhatian hanya kalau ada maunya
baik dan perhatian hanya kalau ada maunya via www.flickr.com
Untuk menjawab pertanyaanmu, mulai sekarang perhatikan sikapnya kepadamu. Apakah dia tambah sweet dan lebih perhatian setelah menjadi pasanganmu? Mengirim pesan singkat padamu di sela-sela kesibukannya hanya untuk mengucapkan selamat pagi atau untuk mengingatkanmu agar tidak malas makan, misalnya.
Atau apakah dia hanya perhatian saat dia sedang membutuhkan sesuatu?
Seseorang yang tulus mencintaimu akan memberikan perhatian secara konstan. Untuk menunjukkan kasih sayangnya, dia tak akan perlu pancingan. Jika pasanganmu yang sekarang sering hilang saat kamu susah, dan muncul ketika kamu senang, kamu pantas meragukan ketulusannya padamu.


Beginilah Para Cewek Memahami Makna Di Balik Omongan Cowok

Selama ini,banyak cowok menyangka omongan cewek sangat sulit dibaca. Penuh kode, banyak terselip keinginan tersembunyi di sana-sini, sampai membuat para cowok harus memutar otak demi memahaminya. Hal ini sudah pernah kupas di artikel Membongkar Kode Di Balik Omongan Cewek 

Namun sebenarnya, cewek juga sama tak pahamnya pada bahasa cowok. Perkataan cowok yang dimaksudkan “A”, bisa dibaca “B” oleh para cewek. Nah, kali ini akan mengungkapkan bagaimana otak cewek mencerna maksud di balik omongan cowok, kemudian menyimpulkan makna yang ada di baliknya. Hey cowok-cowok, sudah siap menjelajahi jalan pikiran para cewek?


1. Waktu cowok bilang, “Oke Sayang, Aku OTW jemput nih.” Di otak cewek itu artinya, “Oke Tunggu Wae” — Oke, tunggu saja (red)

OTW  gak selalu berarti udah jalan
OTW gak selalu berarti udah jalan via www.kawankumagz.com
(sepasang kekasih SMS-an)
Cowok: “Sayang, mau dijemput jam berapa?”
Cewek: “Ntar aku kabarin ya kalau udah siap.”
Cowok: “Oke aku juga siap-siap.”

(beberapa menit kemudian…)

10 Tanda Kalau Hubungan yang Kamu Jalani Gak Punya Masa Depan

Setelah sekian lama jadian, ketika api asmara kalian gak sepanas dulu lagi kamu punya tantangan untuk melihat apakah hubungan yang kamu jalani bersama dia punya masa depan atau tidak. Apakah ini hanya keseruan sesaat atau hubungan ini punya potensi untuk langgeng dan berakhir di pelaminan.
Terlepas dari pengetahuanmu akan dirinya dan betapa seringnya kamu mendengar kata-kata “Kamu cocok sama dia…” oleh teman-teman, kamu gak boleh jumawa dan terlalu yakin bahwa gak ada yang bisa membuat kalian berpisah. Sebenarnya ada tanda-tanda kalau hubunganmu jalan di tempat dan gak punya potensi buat langgeng. Stagnannya hubungan yang sedang dijalani bisa kamu lihat dari:


1. Dia selalu mengelak ketika kamu membahas perihal yang menyangkut masa depan

Defensif
Defensif via imgkid.com
Pasanganmu selalu dalam mode defensif ketika kamu mulai membicarakan soal masa depan, padahal yang kamu ajukan cuma berupa pertanyaan bukan ajakan untuk nikah hari itu juga.
Pertanyaan semacam “Kapan aku bisa ketemu orang tua kamu?” atau “Umur berapa menurutmu kamu akan nikah?” selalu dijawab sambil mengelak, bahkan gak jarang berujung pada pertengkaran. Kamu gak pernah bisa menarik kesimpulan dari jawaban yang ia beri karena “Nantilah…” atau “Bisa gak kita omongin hal lain dulu?” memang gak punya makna yang jelas.


2. Keluarga kalian terlalu ikut campur dalam hubungan, sampai-sampai membuat kamu dan pasanganmu nggak nyaman

Didikte keluarga
Didikte keluarga via www.stonerdays.com
Pada banyak kasus salah satu penyebab tak adanya masa depan hubungan seringkali justru datang dari pihak keluarga. Kamu dan pasangan masih belum bisa membuat keputusan untuk diri sendiri, masih terlalu didikte oleh keinginan orang tua. Keluarganya juga masih memiliki pandangan buruk terhadap hubungan yang kalian jalani, lebih buruk lagi kalau keluarganya gak pernah suka sama kamu.
Hal ini bisa diperparah oleh lemahnya pendirian pasangan kamu yang membolehkan keluarganya untuk mengambil keputusan atas hubungan kalian berdua. Seolah-olah yang pacaran itu adalah orang tuanya. Kamu emang butuh restu orang tua untuk menikah, namun kamu sendiri yang paling tahu kamu harus menikah dengan siapa.

Senin, 03 November 2014

25 Hal Yang Harus Berhenti Kamu Lakukan Sekarang Juga Ernia Karina | Jun 10, 2014

Terkadang manusia nggak sadar apa fungsi sebenarnya dari waktu. Kita berpetualang dari detik ke detik tanpa menyadari kalau kita sering ngelakuin hal-hal yang nggak penting. Padahal, waktu yang cepat berlalu itu adalah sebuah pengingat bagi manusia bahwa tidak ada yang akan bertahan selamanya.
Kalau kamu sendiri, apa  termasuk orang yang suka membuang-buang waktu? Simak yuk, 25 hal yang harus kamu hentikan agar kamu nggak buang-buang waktu lagi:

1. Mengabaikan hal-hal kecil

Lupa dengan hal-hal kecil
Lupa dengan hal-hal kecil via keukenopdracht.nl
Mungkin karena terlalu sibuk dan lelah, hal-hal kecil yang ada di depan matamu luput dari pandanganmu. Kamu seringkali melupakan waktu-waktu berharga bersama keluarga dan sahabat. Meskipun hanya untuk sekedar berbincang dan bercanda, luangkanlah waktumu untuk itu. Selagi kamu masih ada waktu bersama mereka.

2. Menganggap dirimu sebagai orang yang super sibuk

Merasa sangat sibuk
Merasa sangat sibuk via 4.bp.blogspot.com
Hilangkanlah pikiranmu tentang ini. Kalau kamu sendiri sudah menanamkan sebuah keyakinan bahwa dirimu adalah orang yang sibuk, maka kamu nggak akan pernah meluangkan waktu bahkan untuk diri kamu sendiri. Kamu tidak akan membuang waktumu kok hanya karena kamu beristirahat dan refreshing sejenak. Jangan biarkan diri kamu stres karena pikiranmu sendiri.

3. Berpikir buruk dengan keadaan yang dihadapi

nerpikir buruk tentang masalahmu
Berpikir buruk tentang masalahmu via netdna.webdesignerdepot.com
Jangan terlalu berikiran buruk dengan masalahmu. Saat kamu selalu berpikiran buruk atas hal yang menimpamu, kamu akan menjadi orang yang tidak pernah bisa bersyukur. Jadilah orang yang bijaksana dalam menghadapi maslah. Tetap ingat bahwa banyak hal yang seharusnya kita syukuri daripada harus kita keluhkan.

4. Mendramatisir permasalahan

Mendramatisir permasalahan
Mendramatisir permasalahan yang dihadapi via i.huffpost.com
Membesar-besarkan masalah tentunya akan membuang waktu dan tenagamu sia-sia. Bukannya solusi yang kamu dapat, malah masalah baru bisa muncul. Yang ada masalah yang kamu hadapi semakin menumpuk. Tetaplah berpikir positif, sehingga kamu bisa menyelesaikan masalahmu dengan kepala dingin. Dengan begitu, tanpa harus bersusah payah, satu per satu masalahmu akan teratasi.

5. Menginginkan sesuatu yang nggak perlu

membeli barng-barang yang nggak perlu
membeli barang-barang yang nggak perlu via 4.bp.blogspot.com
Apa yang kamu inginkan nggak selamanya bisa kamu dapatkan. Berhentilah menjadi seseorang yang boros. Kamu harus bisa memilih sesuatu yang benar-benar kamu perlukan.
Membuang waktu untuk hal yang nggak perlu aja rugi besar, apalagi ditambah dengan membuang uangmu untuk sesuatu yang nggak kamu perlukan. Syukuri apa yang sudah kamu miliki, menjaga dan merawat apa yang telah kamu miliki jauh lebih baik daripada harus selalu membeli barang-barang yang baru.

6. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Jangan membandngkan diri sendiri dengan orang lain
Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain via 4.bp.blogspot.com
Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kamu nggak perlu membandingkan diri kamu dengan orang lain, karena itu hanya membuatmu menjadi minder dan nggak bangga dengan dirimu sendiri.
Segala perbandingan diri yang kamu lakukan harus dilaksanakan sebagai acuan untuk jadi lebih baik. Jangan sampai malah membuat kamu jadi nggak percaya diri.

7. Memikirkan masalah yang telah berlalu

Memikirkan masalah yang sudah berlalu
Memikirkan masalah yang sudah berlalu via pbs.twimg.com
Kamu nggak akan bisa maju jika masih saja memikirkan masa lalumu. Masa lalu biarkan berlalu, cukup hanya jadi pengalaman hidupmu saja.
Kamu akan selalu terus berkembang, berjalan maju ke masa depan. Jadi untuk apa kamu memikirkan masalah di masa lalu yang nggak akan pernah bisa kamu rubah lagi.

8. Terlalu takut dengan kesalahan yang kamu perbuat

Takut akan kesalahan yang pernah dilakukan
Takut akan kesalahan yang pernah dilakukan
“Mistakes make perfect”. Nggak ada manusia yang nggak pernah berbuat salah. Kita tahu mana yang benar dan mana yang salah juga dari adanya sebuah kesalahan.
Jangan terlalu takut dengan kesalahan yang pernah kamu perbuat. Jadikan kesalahanmu sebagai pelajaran dan motivasi. Dan yang harus kamu lakukan sekarang adalah memperbaikinya.

9. Sibuk memikirkan apa yang dipikirkan orang tentangmu

Sibuk mendengarkan omongan orang lain
Sibuk mendengarkan omongan orang lain via i1.ytimg.com
Jangan terlalu memikirkan apa yang orang-orang katakan tentangmu. Dan terlebih lagi jika kamu yakin kamu nggak berbuat salah apa-apa kepada mereka.
Apa yang harus kamu khawatirkan? Kamu nggak mungkin menutup mulut mereka satu per satu agar mereka tidak berbicara lagi tentangmu. Lebih baik gunakan tanganmu untuk menutup telingamu sendiri.

10. Membohongi diri sendiri

Tidak jujur dengan diri sendiri
Tidak jujur dengan diri sendiri via www.radiogranada.es
Kita seringkali tidak bisa jujur dengan diri kita sendiri. Tapi nggak semua orang mau mengakui kalu dia sedang membohongi dirinya sendiri.
Berbohong pada diri sendiri sama saja membuat kita nggak nyaman dengan diri kita sendiri. Peperangan batin tidak bisa lagi dihindari, sehingga timbul perasaan cemas dan keragu-raguan. Kita tidak akan pernah bisa melakukan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya.

11. Menunda-nunda pekerjaan

menunda pekerjaan
menunda pekerjaan via pbs.twimg.com
Yang satu ini udah jelas banget bikin waktu kamu terbuang sia-sia. Yang bikin kita sering nunda pekerjaan adalah rasa malas yang menyerang. Kuatkan iman, dan tahan dengan godaan-godaan yang ada di depanmu. Menunda pekerjaan sama halnya seperti membiarkan dirimu terjerumus dalam godaan sesaat.


12. Definisi sukses dan bahagia dari orang lain

Tentukan kesuksesan dan kebahagiaanmu sendiri
Tentukan kesuksesan dan kebahagiaanmu sendiri via thelesfilms.files.wordpress.com
Yang menentukan hidupmu adalah dirimu sendiri. Kamu pasti punya caramu sendiri untuk bisa sukses dan hidup bahagia.
Jangan hanya terpacu dengan kesuksesan dan kebahagiaan yang selalu diagung-agungkan oleh orang lain. Ciptakan hidupmu sendiri. Kebahagiaan dan kesuksesanmu, hanya ada di tanganmu sendiri.

13. Dimanfaatkan orang lain

5224457207_7e47fde372_z
Jangan mau dimanfaatkan orang lain via c1.staticflickr.com
Pergunakan kemampuan dan keahlianmu dengan sebaik-baiknya. Tunjukan usaha terbaikmu, tapi kamu harus berhati-hati. Jangan mau diperbudak dan dimanfaatkan oleh orang-orang yang nantinya hanya akan merugikan dirimu sendiri.

14. Terlalu ngoyo dalam membuat orang lain terkesan

Berusaha membuat orang lain terkesan
Berusaha membuat orang lain terkesan via lifelineworkshops.com
Kamu tidak perlu bersusah payah untuk membuat orang lain terkesan denganmu. Pencitraan yang dibuat-buat hanya akan membuatmu tersiksa. Cukup jadilah dirimu sendiri dengan sebaik mungkin. Kalau apa yang sudah kamu buat adalah sesuatu yang bagus, orang-orang dengan sendirinya akan mengagumi kamu.

15. Rasa takut yang berlebihan

Takut dengan kesalahan yang pernah dilakukan
Takut untuk melangkah via blog-psihologa.ru
Jangan sampai rasa takutmu mengalahkan segalanya. Ketakutan-ketakutan sendiri yang seringkali muncul dengan tiba-tiba, terkadang membuat kita menjadi ragu-ragu. Tapi kalau kamu kebanyakan takut, kapan kamu bisa ambil tindakan? Lawan rasa takutmu, and do what you have to do!


16. Meragukan kemampuan diri sendiri

Tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri
Tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri via blog-psihologa.ru
Nggak percaya dengan kemampuan diri sendiri adalah salah satu faktor penghambat terbesar untuk bisa maju. Kamu harus percaya pada kemampuan yang kamu miliki. Kalaupun kamu masih ada sedikit keraguan, lakukan ini dengan perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit.

17. Stuck di lingkungan yang buruk

Carilah lingkungan yang membuatmu lebih baik
Carilah lingkungan yang membuatmu lebih baik via www.generatesolutions.co.uk
Lingkungan kita memiliki peran yang besar dalam membentuk pribadi kita. Jadi berhati-hatilah dalam memilih teman-temanmu. Jika lingkungan sehari-harimu tidak membawa dampak yang positif untuk dirimu, sudah pasti kamu hanya hidup dalam kesia-siaan saja.
Carilah lingkungan yang bisa membuatmu lebih baik lagi, yang bisa mendukungmu dalam melakukan hal-hal positif.

18. Menunggu waktu yang tepat

Menunggu waktu yang sempurna
Menunggu waktu yang sempurna via www.degeus.nl
Kita tidak bisa selalu menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu. Kita harus berani mengambil tindakan, karena kita sendiri sebenarnya nggak tahu kapan waktu yang sempurna untuk memulai. Seringkali kita banyak melewatkan kesempatan emas karena salah prediksi. Lebih baik, lakukan sesegera mungkin, sebelum terlalu terlambat.


19. Melarikan diri dari masalah

menghindari masalah
menghindari masalah via c1.staticflickr.com
Masalah bukan untuk dihindari, tapi untuk dihadapi. Menghindari masalah bukan membuat permasalahan selesai, justru semakin membuat permasalahan itu semakin membesar. Kalau masalah itu sudah terlanjur membesar, waktu dan tenagamu menjadi semakin banyak terbuang sia-sia.


20. Pemikiran yang tertutup

Pemikiran yang tertutup
Pemikiran yang tertutup via www.runningblindthemovie.com
Bukalah lebar-lebar pikiranmu. Jangan membenci hal-hal yang tidak kamu suka. Pergunakan waktu luangmu untuk mengetahui hal-hal lain yang bisa menambah wawasan dan pengetahuanmu. Pemikiran manusia itu seperti sebuah parasut, dia hanya akan bekerja saat dia terbuka.


21. Mencari-cari kesalahan dan kelalaian orang

Mencari kesalahan orang lain
Mencari kesalahan orang lain via web-images.chacha.com
Berhentilah untuk selalu mencari kesalahan dan kelalaian orang. Orang yang berbuat kesalahan bukan berarti dia adalah orang yang buruk. Kamu tahu bahwa tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat salah, begitupun juga dengan dirimu. Yang terpenting adalah urusi diri kamu sendiri terlebih dahulu.


22. Kemarahan

cliente-159f36787665e92b6bf9bbc2207e2ba3
Kemarahan tidak akan membuatmu bahagia via i.huffpost.com
Kemarahan bukanlah salah satu faktor yang membuat kamu jadi bahagia. Adakah di dunia ini orang yang tidak ingin merasa bahagia? Kalau hidup bahagia adalah salah satu tujuan utama hidupmu, maka hilangkanlah kemarahanmu. Maafkan dan lupakan kesalahan orang-orang yang pernah menyakitimu, dengan begitu kamu akan merasa lebih tenang.


23. Kebencian


Bersikap baik dan ramah pada setiap orang
Bersikap baik dan ramah pada setiap orang via c1.staticflickr.com
Jalinlah hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitarmu. Berikan senyuman dan keramahan meskipun orang-orang itu berlaku buruk padamu. Lakukan itu bukan karena mereka baik padamu, tetapi kamu melakukan ini karena kamu adalah orang yang baik.


24. Penyesalan yang berlarut-larut

Menyesali hal yang telah berlalu
terlalu larut dalam penyesalan via pbs.twimg.com
Penyesalan yang berlarut-larut hanya membuat kamu semakin terjerumus dalam keterpurukan. Yang lalu biarlah berlalu, kamu nggak akan bisa terus-terusan memikirkan suatu hal yang udah nggak bisa diubah lagi. Bebaskan pikiranmu dari rasa penyesalanmu.


25. Sibuk memikirkan hari kemarin dan esok

Kamu hidup di hari ini, bukan kemarin atau esok
Kamu hidup di hari ini, bukan kemarin atau esok via www.thepowerofoneness.com
Jangan menangisi kesalahanmu di masa lalu. Dan juga jangan terlalu mengkhawatirkan hidupmu di masa depan yang belum bisa kamu datangi. Kamu hidup di saat ini, tidak hari kemarin ataupun besok. Perbaiki masa lalumu di hari ini, dan juga mulai menata hidup untuk masa depan di hari ini pula.
Waktu akan selalu terus berjalan maju. Sepintar apapun dan sekaya apapun, ilmu dan uang yang kita miliki nggak akan pernah bisa bikin waktu-waktu kamu yang hilang bisa kembali lagi. Mungkin itulah sebabnya, kenapa kita tidak bisa membeli waktu. Agar kita bisa menghargai waktu yang kita miliki. Yuk, mulai sekarang, hentikan hal-hal yang bikin waktu kamu terbuang sia-sia. Jangan ditunda-tunda lagi!

Apa yang Kamu Rasakan Saat Benar-Benar Mencintai Seseorang

Kadang, kata “cinta” dan “mencintai” bisa terlalu mudah kita umbar. Baru dekat dan jalan beberapa kali, sudah bisa dengan ringan kita mengucapkan cinta. Seakan cinta adalah perasaan yang bisa hadir tiba-tiba, tanpa perlu banyak usaha.
Pernahkah kamu berpikir tentang kualitas cinta yang kamu miliki? Apakah cintamu benar-benar tulus, atau hanya sekedar rasa ingin tahu dan memiliki? Di artikel ini, Hipwee akan memberikan tanda-tanda yang muncul ketika kamu benar-benar mencintai seseorang dengan tulus. Apa saja mereka?

1. Dia Adalah Orang Pertama yang Ingin Kamu Beritahu Momen Pentingmu

Di berbagai momen penting, kamu ingin dia ada di sisimu
Di berbagai momen penting, kamu ingin dia ada di sisimu via www.hipwee.com
Setiap ada hal penting yang terjadi di hidupmu, dialah orang pertama yang namanya muncul di kepala. Kamu ingin membagi rasa yang memenuhi rongga dadamu hanya dengan dia. Ekspresi dan masukan darinya akan makin melengkapi momen penting yang kamu rasakan.
Mencintai seseorang dengan tulus akan memunculkan rasa terus ingin berbagi. Orang yang benar-benar kamu cintai dengan setulus hati akan terasa kamu butuhkan di berbagai kejadian penting dalam hidupmu. Rasa sayang yang biasa saja tidak akan memunculkan perasaan ini.

2. Saat Melihat Sesuatu yang Indah Atau Menarik, Kamu Berharap Dia Ada Bersamamu

Kamu ingin membagi pemandangan indah ini dengannya
Kamu ingin membagi pemandangan indah ini dengannya via www.hipwee.com
Di tengah magisnya sunrise di Bukit Pananjakan, Bromo, tiba-tiba kamu ingin dia ada di sisimu. Keindahan yang kamu saksikan terasa tidak semestinya hanya kamu nikmati sendirian. Kamu membayangkan reaksinya ketika dia bisa melihat keindahan yang sama. Apakah dia juga akan sama terpananya denganmu?
Salah satu bukti saat kamu memang benar-benar tulus mencintai seseorang adalah ketika kamu selalu ingin membagikan dengannya hal-hal menarik yang kamu saksikan sendirian. Rasa bahagiamu akan berlipat ganda ketika bisa mengalami keindahan itu berdua.


3. Waktu Kamu Makan Makanan Enak, Kamu Ingin Dia Juga Merasakannya

Kamu ingin membagi kelezatan makanan dengannya
Kamu ingin membagi kelezatan makanan dengannya via www.flickr.com
Tidak selamanya kalian pergi dan makan bersama. Ada kalanya kamu dan dia berpisah untuk menjalani kehidupan masing-masing. Tapi, ketika kamu makan sendirian dan merasakan makanan yang sangat enak kamu selalu teringat dia. Rasanya kamu ingin dia juga bisa mencicipi kelezatan yang sama.
Tidak jarang kamu akan membawa dia kembali ke restoran yang menawarkan menu lezat tersebut. Atau membungkuskan makanan dan membawanya pulang demi berbagi dengan pasanganmu. Rasanya egois sekali jika hanya kamu yang mencicipi kelezatan itu sendiri. Merasakan makanan enak bersama akan lebih membuat kalian bahagia.


4. Saat Berbelanja, Kamu Membelikan Barang-Barang Kebutuhannya Tanpa Perlu Diminta

Belanja sudah bukan lagi jadi kegiatan egois demi kebutuhanmu semata
Belanja sudah bukan lagi jadi kegiatan egois demi kebutuhanmu semata via www.flickr.com
Waktu belanja sudah bukan lagi jadi momen dimana kamu bisa memuaskan keinginanmu sendiri. Sebelum bersama dengan pasanganmu yang ini, tanganmu hanya akan mencomot barang-barang yang kamu butuhkan ketika pergi belanja. Tidak sedikitpun kebutuhan pasangan terlintas di benakmu.
Tapi sekarang kamu bisa dengan enteng mengambil deodorannya, tisu untuk kamarnya yang sudah hampir habis, hingga biskuit yang biasa dia makan. Semua itu kamu lakukan tanpa perlu diminta. Kamu bahagia melakukannya. Membuatnya merasa tercukupi sudah cukup bagimu.


5. Kelakuan Paling Ajaibnya Sekalipun Tetap Bisa Kamu Terima

Kelakuan anehnya juga bisa kamu terima
Kelakuan anehnya juga bisa kamu terima via www.flickr.com
Barangkali dia suka makan kentang goreng dicocol es krim, atau menggabungkan rendang dan sayur kacang panjang dengan roti tawar. Giginya sering bergeretak saat tidur, mendengkur pula. Tapi bersama dia berbagai kebiasaan aneh itu bisa kamu terima dengan ikhlas. Kamu tidak keberatan berdamai dengan tingkah ajaibnya.
Rasa cinta yang benar-benar tulus membuatmu jadi orang yang bisa bersabar. Kamu akan menerima pasanganmu secara lengkap, sepaket dengan kelebihan dan kekurangannya. Bukannya membuatmu menjauh, kebiasaan-kebiasaan anehnya tidak jarang justru bisa membuatmu makin cinta.


6. Kamu Ingin Bahwa Dengan Bersamamu Saja, Dia Merasa Cukup

Kamu ingin bisa mencukupi semua kebutuhannya
Kamu ingin bisa mencukupi semua kebutuhannya via www.flickr.com
Mencukupi kebutuhan sosialnya adalah fokus utamamu. Kamu ingin bisa jadi teman, kekasih, sahabat, rekan diskusi hingga jadi pemberi masukan handal bagi pasanganmu. Berbagai peran diatas rela kamu lakoni demi dia. Kamu hanya ingin dia merasa tergenapi dengan kehadiranmu.
Sebuah cinta yang tulus akan menjadikanmu makhluk paling tidak egois. Kamu tidak lagi berfokus pada pemenuhan kebutuhan pribadimu. Selama pasanganmu merasa tergenapi, maka itu tandanya kamu sudah bisa melakukan tanggung jawabmu sebagai pasangan dengan baik.


7. Dia Bisa Membuatmu Mengalah

Dia bisa membuatmu mengalah
Dia bisa membuatmu mengalah via www.flickr.com
Sebelum bertemu dengan pasangan yang kamu cintai dengan tulus ini, kamu adalah pribadi keras kepala yang sulit mengendalikan ego diri. Segala hal harus berjalan sesuai dengan kehendakmu. Mengalah dan menyesuaikan diri dengan pola pikir orang lain bukanlah hal yang bisa kamu lakukan dengan mudah.
Hanya dengan pasangan yang benar-benar kamu cintai dengan tulus, mengalah tidak akan terasa seperti kekalahan. Kamu dengan sukarela mengikuti keinginannya. Menyesuaikan diri dengan kemauan dan jalan berpikirnya. Bersama dia kamu sadar bahwa hubungan memang membutuhkan kerendahan hati untuk tidak selamanya menang sendiri.
Hanya bersama orang ini kamu rela tidak jadi pemenang dalam segala situasi.


8. Bersamanya, Kamu Merasa “Pulang” 

Bersama dia kamu merasa pulang dan diterima
Bersama dia kamu merasa pulang dan diterima via theweddingdolls.wordpress.com
Ada rasa hangat ketika kamu bertemu dan bersisian dengan pasangan yang sungguh kamu kasihi dengan tulus ini. Momen bercerita dan berkelakar dengannya setelah hari yang panjang adalah waktu yang paling kamu tunggu. Kamu menemukan penerimaan di rengkuh tangannya. Dalam genggaman ringannya di jemarimu, kamu merasa “pulang”.
Kalian seperti dua orang yang sudah saling mengenal seumur hidup. Pembicaraan bisa mengalir berjam-jam tanpa pernah terasa membosankan. Kamu dan dia sudah saling memahami bahan lelucon masing-masing. Baru sekali dalam hidup, kamu merasa benar-benar bisa diterima oleh pasangan romantismu.
“Pulang” dan “rumah” bukan lagi perkara tanah kelahiran atau lokasi. Selama ada dia di sisimu, kamu akan merasa di situlah rumahmu.


9. Demi Dia, Kamu Rela Memantaskan diri

Kamu rela memantaskan diri demi pasanganmu
Kamu rela memantaskan diri demi pasanganmu via lukihermanto.com
Di artikel ini Hipwee pernah menulis kenapa kamu tidak perlu repot mencari jodoh, selama mau memantaskan diri. Proses panjang memantaskan diri inilah yang rela kamu lakukan demi pasanganmu. Bersama dia yang kamu cintai dengan tulus, kamu akan selalu punya keinginan untuk memperbaiki diri.
Kamu tidak ingin dia menerimamu apa adanya. Saban hari, kamu akan berusaha bertransformasi jadi pribadi yang lebih layak untuk jadi orang yang mendampinginya di sisi. Bersama orang ini kamu ingin terus meningkatkan kualitas diri — supaya dia bangga dan tercukupi dengan pendampinganmu.
Bersama pasangan yang sungguh kamu kasihi, memantaskan diri jadi wajib hukumnya.


10. Bersama Dia, Kamu Seakan Memiliki Kesabaran Ekstra

Kamu seakan memiliki kesabaran ekstra
Kamu seakan memiliki kesabaran ekstra via www.huffingtonpost.com
Berada di sisi pasangan yang sungguh kamu cintai dengan tulus secara ajaib memberikanmu stok kesabaran ekstra. Dia bukan manusia sempurna yang tidak punya cela. Sesekali kalian pasti bertengkar dan berselisih paham. Tidak jarang dia menyakitimu dengan tindakan dan perkataannya.
Tapi baru kali inilah kamu rela tetap bertahan. Hanya dengan orang yang kamu cintai dengan tulus kamu bisa bersabar untuk tidak mudah mengeluarkan kata “pergi”. Tingkat toleransi dan penerimaanmu terus bertambah tinggi dari hari ke hari. Bersama dia kamu sadar, hubungan, dan perasaan selalu membutuhkan usaha agar terus bisa bertahan.


11. Saat Kebosanan Mendera, Kamu Mau Mengeluarkan Tenaga Untuk Bertahan

Kamu berusaha menghela kebosanan
Kamu berusaha menghela kebosanan via collegetimes.com
Kebosanan adalah hal yang sangat lazim dalam sebuah hubungan. Bagaimana tidak, ikatan romantis kalian membuat kamu dan pasangan secara intens berhubungan setiap saat. Sebagai manusia, pasti ada titik dimana kalian menjadi jenuh satu sama lain. Tidak ada lagi kejutan dan debar yang terasa.
Hanya dengan pasangan yang tulus kamu cintai, kebosanan bisa pelan-pelan diatasi. Rasa bosan dan jenuh bukan lagi jadi momok yang bisa membuat kamu dan dia tidak lagi jatuh hati. Rasa cinta yang tulus membuat kamu tidak duduk berdiam diri sembari menanti kebosanan itu hilang sendiri.
Kamu rela meluangkan waktu dan usaha untuk kembali menghangatkan perasaanmu dan pasangan yang hampir beku dan mati. Hanya cinta yang benar-benar tulus yang mampu memberimu kekuatan macam ini.


12. Hidup Tidak Serta-Merta Akan Lebih Mudah Dijalani Bersamanya, Tapi Lagi-Lagi Kamu Tidak Keberatan Berusaha

Rela membangun hidup dari nol, bersama-sama
Rela membangun hidup dari nol, bersama-sama via www.emilyshur.com
Barangkali kalian tidak akan langsung kaya dan mapan. Di tahun-tahun pertama pernikahan, kalian harus rela hidup sederhana di rumah kontrakan. Kamu dan pasangan masih tetap harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan keuangan. Hidup tidak serta-merta akan lebih mudah saat kalian memutuskan untuk berjalan berdampingan.
Tapi bersama dia, lagi-lagi, kamu rela meluangkan tenaga dan usaha. Cinta yang tulus membuat semua pengorbanan dan usaha terbayar lunas pada akhirnya.


13. Dia Bisa Membuatmu Berhenti Mencari

Dengan dia, kamu akhirnya berhenti mencari
Dengan dia, kamu akhirnya berhenti mencari via galleryhip.com
Kalau mau cari yang lebih baik, di luar sana masih banyak orang yang lebih menarik dibandingkan pasanganmu ini. Banyak yang lebih cantik, lebih tampan, lebih mapan, lebih pandai memadukan penampilan. Tapi anehnya, kekurangan dan kelebihan pasanganmu bisa membuatmu merasa cukup.
Bersama dengannya membuatmu bisa berhenti mencari. Perasaan cinta yang tulus membuka matamu, keinginan untuk terus mencari yang lebih baik tidak akan pernah habis. Kamu tidak lagi ingin mencari yang sempurna. Toh kamu juga pribadi yang masih banyak kekurangannya. Dengannya, kamu hanya ingin terus menjalani hubungan kalian sebaik yang kamu bisa.


14. Kamu Rela “Menciptakan” Waktu Untuknya

Ditengah kegiatanmu yang padat, kamu menyisihkan waktu untuk bertemu
Ditengah kegiatanmu yang padat, kamu menyisihkan waktu untuk bertemu via www.andrewcraner.com
Di tengah kesibukan yang seabrek, kamu rela menyisihkan waktu bersama pasangan. Bukan hanya karena rindu, tapi ada kebutuhan untuk berbagi setelah menjalani hari yang panjang. Sekedar makan dan bertemu muka selepas menyelesaikan kewajiban adalah kebutuhan kalian.
Tidak jarang kamu harus mengatur jadwal sedemikian rupa supaya bisa bertemu dengan orang yang kamu kasihi itu. Kamu harus menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, rela pulang dengan jalur sedikit memutar, hingga menahan kantuk demi bisa ngobrol sedikit lebih panjang.
Selalu ada pilihan untuk langsung pulang, tidur dan melepas penat. Tapi rasa kasih tulus pada pasanganmu yang satu ini, membuatmu rela menciptakan waktu.


15. Namanya Tidak Pernah Hilang Dari Doa Yang Kamu Panjatkan

Kamu terus mendoakannya diam-diam
Kamu terus mendoakannya diam-diam via www.resultstreet.net
Potongan sajak dari Sapardi Djoko Damono ini tepat untuk menggambarkan bagaimana kasih yang tulus akan terwujud dalam perilaku seseorang:
“Aku mencintaimu. Itu sebabnya, aku tak akan pernah selesai mendoakan keselamatanmu.” 
Cinta yang tulus akan membuatmu jadi pendoa yang handal. Kamu sadar bahwa tanganmu tidak akan terus mampu menjangkaunya. Tidak selamanya kamu bisa ada untuk memenuhi kebutuhannya.
Saat dia tak terjamah tangan, kamu menitipkan harapan pada Tuhan. Agar Dia menjaga pasanganmu, supaya tak ada sedikitpun kebutuhannya yang terlewatkan. Tanpa perlu diminta, kamu terus mendoakan berbagai kebaikan untuk pasangan yang kamu kasihi dengan tulus ini. Diam-diam.

Apakah tanda-tanda diatas juga kamu alami? Jika iya, maka kamu memang benar-benar tulus mencintai seseorang. Kalau kamu belum merasakannya, semoga cinta yang tulus itu segera datang dalam hidupmu

Cinta itu datangnya bukan dari hati

Ngomongin cinta, pasti diidentikkan dengan bentuk heart atau jantung hati (yang akhirnya disebut hati aja, padahal heart berarti ‘jantung’). Kamu yang lagi kasmaran pasti sering memberi simbol hati buat kekasihmu, entah dalam bentuk bantal, kartu ucapan, atau sekadar teks SMS.
Cinta itu memang selalu dihubungkan dengan jantung hati. Tapi, benarkah cinta itu benar-benar datang dari sana?

Ternyata cinta bukan datang dari hati

Cinta bukan datang dari hati lho
Cinta bukan datang dari hati lho via www.wallmild.com
Dari mana datangnya cinta? Jika pertanyaan itu dijawab oleh ilmuwan, maka jawabannya adalah otak. Otak memang istimewa: dengan lebih dari 100 miliar sel saraf, dia menerima rangsangan dari indera, mengontrol sistem motorik, dan mengatur fungsi tubuh. Otak juga berfungsi sebagai pusat pemikiran dan memori. Jadi, gak heran kalo “hati” kita sebenarnya ada di otak.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan neurosains Bianca Acevedo, dijelaskan ada empat bagian kecil otak yang “memproses” perasaan cinta: ventral tegmental area (VTA), nucleus accumbensventral pallidum dan raphe nucleus.
VTA terletak di bagian tengah depan dari sisi dasar otak yang merupakan kunci reward system di otak. Ketika orang merasa jatuh cinta, VTA ini akan aktif dan menghasilkan senyawa kimia dopamin yang didistribusikan ke bagian otak yang lain. Dopamin inilah yang menyebabkan kamu merasa nyaman dan bahagia.
Helen Fisher, peneliti dan profesor dari Rutgers University, mengatakan bahwa bagian VTA ini aktif karena saat jatuh cinta, kamu merasakan bahwa kamu sedang menerima hadiah yang luar biasa, yaitu pasangan hidup.

Cinta itu bagai candu

Candu cinta
Candu cinta via www.bluesci.org
Menurut ilmuwan lagi, secara kimiawi jatuh cinta itu berefek di otak seperti kecanduan obat-obatan. “Jatuh cinta itu ibarat candu, akan merusakmu jika cinta dijalani dengan buruk,” ujar Fisher. “Manusia bisa membunuh karena cinta.”
Lalu gimana dengan patah hati?
Para ilmuwan juga telah meneliti otak pada orang-orang yang baru saja mengalami patah hati. Dan ternyata patah hati atau putus cinta juga menimbulkan efek yang mirip dengan memutus kecanduan kokain: mereka bakal mengalami craving atau sakaw.

Cinta sejati itu seperti apa?

Saling cinta sampai tutup usia
Saling cinta sampai tutup usia via www.memorycarehs.org
Ilmuwan lalu menyasar penelitian hubungan cinta dan otak ini pada pasangan yang telah menikah selama 20 tahun tapi masih tetap lengket seperti orang baru jatuh cinta. Pada pasangan seperti ini, ada dua lagi bagian otak yang aktif selain VTA, yaitu ventral pallidum dan raphe nucleus.
Ventral pallidum diasosiasikan dengan keterikatan dan hormon yang mengurangi stres, sementara raphe nucleus memompa serotonin yang bikin tenang. Kedua area ini memproduksi perasaan “tidak ada hal yang salah” yang merupakan perasaan bahagia yang sederhana.

Lalu, perasaan setia itu sebenarnya apa?

Setia
Karena meneliti otak manusia itu punya banyak keterbatasan, para ilmuwan memanfaatkan prairie vole untuk menguak fungsi otak yang menimbulkan rasa keterikatan. Prairie vole (Microtus ochrogaster) adalah mamalia pengerat mirip tikus yang hidup di padang rumput Amerika Utara. Binatang ini setia sama pasangannya lho!
Peneliti mempelajari vole dan menemukan bahwa hormon kunci dari rasa keterikatan pada betina adalah oksitosin, yang juga diproduksi manusia pada saat melahirkan. Sedangkan pada jantan, hormonnya adalah vasopressin.
Ternyata, variasi genetis juga mempengaruhi sifat tidak setia lho. Variasi genetis ini ditemukan pada beberapa vole jantan yang tidak menganut monogami — dan ditemukan juga pada pria. Pria yang kadar hormon keterikatannya rendah, lebih sering mengalami masalah pernikahan.
Berdasarkan penelitian di atas, ilmuwan kini mengerti bagaimana menjaga agar cinta tetap bersemi. Caranya adalah dengan melakukan hal-hal yang bisa menstimulasi senyawa kimia tadi agar emosi yang diharapkan bisa muncul, bisa dengan pelukan, ciuman, memberi hadiah, dan sebagainya.
Akhirnya, cinta bukan hanya milik hati, tapi milik seluruh impuls saraf yang diciptakan-Nya untuk memberi kita apa yang disebut dengan rasa.

4 Cara Sisihkan Gaji untuk Ditabung

Gaji yang tidak cukup, banyak cicilan, pengeluaran yang besar, seringkali membuat Anda tidak terpikir untuk menabung. Bagaimana mengatasinya?
Orang tua selalu memberi pesan untuk menyisihkan uang untuk ditabung. Menabung adalah kebiasaan dari orang zaman dahulu untuk mengumpulkan duit. Uang yang terkumpul biasanya digunakan untuk membeli rumah atau barang dengan harga yang cukup mahal. Tetapi pada zaman sekarang, banyak orang yang memiliki alasan untuk tidak menabung seperti gaji yang tidak cukup, banyak cicilan, pengeluaran yang besar. Oleh karena itu,berikut adalah tips untuk menabung agar Anda tetap bisa menabung dengan berbagai tantangan yang dihadapi.
  1. Tentukan Komitmen dan Tujuan
Hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk mulai menabung adalah menentukan tujuan dari tabungan ini. Misalnya Anda bisa menentukan tujuan tabungan ini adalah untuk menjadi modal usaha, modal nikah atau modal untuk membeli rumah. Anda bisa menentukan tujuan sendiri sesuai dengan keinginan Anda masing – masing. Tujuan ini sangat penting untuk mengingatkan Anda tujuan awal yang sudah ditetapkan agar Anda lebih tahan terhadap berbagai godaan seperti cicilan dan tambahan pengeluaran. Setelah menentukan tujuan, Anda perlu berkomitmen unuk menabung setiap tanggal berapa setiap bulannya. Komitmen ini menjadi dasar agar tabungan Anda akan semakin meningkat.
  1. Tentukan Jumlah
Tentukan dari awal berapa besar tabungan Anda setiap bulannya. Untuk menentukan besarnya tabungan, Anda perlu untuk menghitung biaya pengeluaran Anda terlebih dahulu. Apabila ada bagian yang masih bisa dihemat maka Anda bisa memotong biaya pengeluaran untuk digunakan menabung. Anda bisa perlahan – lahan menaikkan besaran tabungan secara rutin setiap bulannya. Misalnya bulan pertama Anda menabung Rp 50 ribu kemudian bulan selanjutnya Rp 75 ribu dan begitu seterusnya. Para ahli menyarankan tabungan setiap bulannya sebesar 10 persen dari pendapatan per bulan.
  1. Pisahkan Rekening
Anda perlu membuka rekening baru yang terpisah dari rekening pengeluaran sehari – hari Anda. Tujuannya agar tabungan ini bisa terpisah dan tidak tercampur dengan pengeluaran sehari – hari sehingga meminimalkan resiko uang tersebut terpakai. Pilihlah tabungan dengan biaya administrasi yang rendah. Simpan kartu ATM Anda di rumah agar Anda tidak dengan mudah mengeluarkan uang dari tabungan tetap Anda.
  1. Coba Disiplin

Hal terpenting dalam keuangan adalah kedisplinan dalam diri. Disiplin menjadi kunci penting Anda untuk terus menabung dan selalu ingatlah tujuan dan komitmen yang Anda buat di awal untuk menahan dari berbagai godaan untuk menghabiskan tabungan.
Menabung sama seperti berolahraga apabila Anda disiplin dan rutin melakukannya maka Anda akan segera mendapatkan manfaatnya. Apabila tabungan Anda semakin membesar nilainya, Anda akan semakin bersemangat untuk terus menambah tabungan Anda. Anda akan berusaha menghemat pengeluaran – pengeluaran tidak penting untuk terus menambah tabungan agar tujuan Anda bisa segera terwujud.

5 Cara Agar Uang Gaji Anda Tidak Langsung Ludes

Tanggal gajian tiba! Mungkin Anda sudah menyiapkan daftar belanjaan untuk menghabiskan penghasilan sebulan. Tapi, coba lihat kembali daftar tersebut, tarik napas dalam-dalam, dan tanyakan beberapa hal ini sebelum Anda benar-benar mengeluarkan uang.
  1.  “Apakah pengeluaran ini membantu saya meraih rencana masa depan, harapan, dan impian?”
Seringkali orang terjebak dalam rencana finansial yang kurang terorganisir dan kurang terencana. Tanpa perspektif jangka panjang, rencana keuangan yang dibuat akan jatuh dengan mudah dalam perangkap kehidupan dan segera saja Anda akan menghabiskan setiap rupiah yang dihasilkan. Dengan pemikiran jangka panjang, rencana finansial tadi akan membantu Anda menyadari bahwa menghabiskan uang dengan cepat akan menghancurkan impian masa depan Anda.
  1.  “Akankah pembelian ini memberikan penghasilan untuk saya atau mengambil penghasilan dari saya?”
Berapa banyak barang dibeli yang akhirnya menambah penghasilan Anda? Agaknya orang-orang justru biasa memperoleh penghasilan untuk kemudian dibelikan barang-barang yang menyenangkan. Padahal, penghasilan yang Anda dapatkan bisa dibelikan sesuatu yang justru menambah penghasilan, seperti saham, bisnis, rumah untuk disewakan, atau deposito. Coba ajukan pertanyaan ini pada diri sendiri dan Anda akan mengubah pandangan tentang uang.
  1.  “Apakah saya memiliki uang untuk membayar semua barang di daftar pengeluaran secara tunai?”
Jika Anda tidak memiliki uang tunai untuk membayar barang yang bukan kebutuhan pokok di daftar pengeluaran, sebaiknya jangan dibeli kecuali itu merupakan rumah atau aset yang akan bertambah nilainya.
  1.  “Akankah barang ini bertambah atau berkurang nilainya?”
Mengajukan pertanyaan sederhana ini akan mencegah banyak keputusan pengeluaran yang tak berguna. Mobil, kulkas, kolam renang, dan pakaian adalah contoh barang yang akan berkurang nilainya. Jika Anda tidak membutuhkannya atau sudah memilikinya, sebaiknya tidak membeli. Sementara bisnis, rumah, tanah, saham, dan properti intelektual (paten, lisensi, dsb) adalah contoh hal yang akan bertambah nilainya.
  1.  “Apakah saya membutuhkan ini?”
Ini tampaknya merupakan pertanyaan dasar, tapi seringkali kita terjebak dalam suasana “Saya Ingin Ini!”. Saat itulah terus tanyakan pertanyaan ini. Terkadang barang yang diinginkan boleh saja dibeli, tapi ketika pertanyaan ini terus diajukan Anda bisa mengambil keputusan yang lebih bijak. Setidaknya tunggu semalam sebelum menjawab pertanyaan ini. Tidur yang baik akan membawa Anda pada keputusan yang baik.
Siap hidup lebih hemat? Ayo mulai terapkan 5 langkah tadi!

Kadang, kata “cinta” dan “mencintai” bisa terlalu mudah kita umbar. Baru dekat dan jalan beberapa kali, sudah bisa dengan ringan kita mengucapkan cinta. Seakan cinta adalah perasaan yang bisa hadir tiba-tiba, tanpa perlu banyak usaha. Pernahkah kamu berpikir tentang kualitas cinta yang kamu miliki? Apakah cintamu benar-benar tulus, atau hanya sekedar rasa ingin tahu dan memiliki? Di artikel ini, Hipwee akan memberikan tanda-tanda yang muncul ketika kamu benar-benar mencintai seseorang dengan tulus. Apa saja mereka? 1. Dia Adalah Orang Pertama yang Ingin Kamu Beritahu Momen Pentingmu Di berbagai momen penting, kamu ingin dia ada di sisimu Di berbagai momen penting, kamu ingin dia ada di sisimu via www.hipwee.com Setiap ada hal penting yang terjadi di hidupmu, dialah orang pertama yang namanya muncul di kepala. Kamu ingin membagi rasa yang memenuhi rongga dadamu hanya dengan dia. Ekspresi dan masukan darinya akan makin melengkapi momen penting yang kamu rasakan. Mencintai seseorang dengan tulus akan memunculkan rasa terus ingin berbagi. Orang yang benar-benar kamu cintai dengan setulus hati akan terasa kamu butuhkan di berbagai kejadian penting dalam hidupmu. Rasa sayang yang biasa saja tidak akan memunculkan perasaan ini. 2. Saat Melihat Sesuatu yang Indah Atau Menarik, Kamu Berharap Dia Ada Bersamamu Kamu ingin membagi pemandangan indah ini dengannya Kamu ingin membagi pemandangan indah ini dengannya via www.hipwee.com Di tengah magisnya sunrise di Bukit Pananjakan, Bromo, tiba-tiba kamu ingin dia ada di sisimu. Keindahan yang kamu saksikan terasa tidak semestinya hanya kamu nikmati sendirian. Kamu membayangkan reaksinya ketika dia bisa melihat keindahan yang sama. Apakah dia juga akan sama terpananya denganmu? Salah satu bukti saat kamu memang benar-benar tulus mencintai seseorang adalah ketika kamu selalu ingin membagikan dengannya hal-hal menarik yang kamu saksikan sendirian. Rasa bahagiamu akan berlipat ganda ketika bisa mengalami keindahan itu berdua. 3. Waktu Kamu Makan Makanan Enak, Kamu Ingin Dia Juga Merasakannya Kamu ingin membagi kelezatan makanan dengannya Kamu ingin membagi kelezatan makanan dengannya via www.flickr.com Tidak selamanya kalian pergi dan makan bersama. Ada kalanya kamu dan dia berpisah untuk menjalani kehidupan masing-masing. Tapi, ketika kamu makan sendirian dan merasakan makanan yang sangat enak kamu selalu teringat dia. Rasanya kamu ingin dia juga bisa mencicipi kelezatan yang sama. Tidak jarang kamu akan membawa dia kembali ke restoran yang menawarkan menu lezat tersebut. Atau membungkuskan makanan dan membawanya pulang demi berbagi dengan pasanganmu. Rasanya egois sekali jika hanya kamu yang mencicipi kelezatan itu sendiri. Merasakan makanan enak bersama akan lebih membuat kalian bahagia. 4. Saat Berbelanja, Kamu Membelikan Barang-Barang Kebutuhannya Tanpa Perlu Diminta Belanja sudah bukan lagi jadi kegiatan egois demi kebutuhanmu semata Belanja sudah bukan lagi jadi kegiatan egois demi kebutuhanmu semata via www.flickr.com Waktu belanja sudah bukan lagi jadi momen dimana kamu bisa memuaskan keinginanmu sendiri. Sebelum bersama dengan pasanganmu yang ini, tanganmu hanya akan mencomot barang-barang yang kamu butuhkan ketika pergi belanja. Tidak sedikitpun kebutuhan pasangan terlintas di benakmu. Tapi sekarang kamu bisa dengan enteng mengambil deodorannya, tisu untuk kamarnya yang sudah hampir habis, hingga biskuit yang biasa dia makan. Semua itu kamu lakukan tanpa perlu diminta. Kamu bahagia melakukannya. Membuatnya merasa tercukupi sudah cukup bagimu. 5. Kelakuan Paling Ajaibnya Sekalipun Tetap Bisa Kamu Terima Kelakuan anehnya juga bisa kamu terima Kelakuan anehnya juga bisa kamu terima via www.flickr.com Barangkali dia suka makan kentang goreng dicocol es krim, atau menggabungkan rendang dan sayur kacang panjang dengan roti tawar. Giginya sering bergeretak saat tidur, mendengkur pula. Tapi bersama dia berbagai kebiasaan aneh itu bisa kamu terima dengan ikhlas. Kamu tidak keberatan berdamai dengan tingkah ajaibnya. Rasa cinta yang benar-benar tulus membuatmu jadi orang yang bisa bersabar. Kamu akan menerima pasanganmu secara lengkap, sepaket dengan kelebihan dan kekurangannya. Bukannya membuatmu menjauh, kebiasaan-kebiasaan anehnya tidak jarang justru bisa membuatmu makin cinta. 6. Kamu Ingin Bahwa Dengan Bersamamu Saja, Dia Merasa Cukup Kamu ingin bisa mencukupi semua kebutuhannya Kamu ingin bisa mencukupi semua kebutuhannya via www.flickr.com Mencukupi kebutuhan sosialnya adalah fokus utamamu. Kamu ingin bisa jadi teman, kekasih, sahabat, rekan diskusi hingga jadi pemberi masukan handal bagi pasanganmu. Berbagai peran diatas rela kamu lakoni demi dia. Kamu hanya ingin dia merasa tergenapi dengan kehadiranmu. Sebuah cinta yang tulus akan menjadikanmu makhluk paling tidak egois. Kamu tidak lagi berfokus pada pemenuhan kebutuhan pribadimu. Selama pasanganmu merasa tergenapi, maka itu tandanya kamu sudah bisa melakukan tanggung jawabmu sebagai pasangan dengan baik. 7. Dia Bisa Membuatmu Mengalah Dia bisa membuatmu mengalah Dia bisa membuatmu mengalah via www.flickr.com Sebelum bertemu dengan pasangan yang kamu cintai dengan tulus ini, kamu adalah pribadi keras kepala yang sulit mengendalikan ego diri. Segala hal harus berjalan sesuai dengan kehendakmu. Mengalah dan menyesuaikan diri dengan pola pikir orang lain bukanlah hal yang bisa kamu lakukan dengan mudah. Hanya dengan pasangan yang benar-benar kamu cintai dengan tulus, mengalah tidak akan terasa seperti kekalahan. Kamu dengan sukarela mengikuti keinginannya. Menyesuaikan diri dengan kemauan dan jalan berpikirnya. Bersama dia kamu sadar bahwa hubungan memang membutuhkan kerendahan hati untuk tidak selamanya menang sendiri. Hanya bersama orang ini kamu rela tidak jadi pemenang dalam segala situasi. 8. Bersamanya, Kamu Merasa “Pulang” Bersama dia kamu merasa pulang dan diterima Bersama dia kamu merasa pulang dan diterima via theweddingdolls.wordpress.com Ada rasa hangat ketika kamu bertemu dan bersisian dengan pasangan yang sungguh kamu kasihi dengan tulus ini. Momen bercerita dan berkelakar dengannya setelah hari yang panjang adalah waktu yang paling kamu tunggu. Kamu menemukan penerimaan di rengkuh tangannya. Dalam genggaman ringannya di jemarimu, kamu merasa “pulang”. Kalian seperti dua orang yang sudah saling mengenal seumur hidup. Pembicaraan bisa mengalir berjam-jam tanpa pernah terasa membosankan. Kamu dan dia sudah saling memahami bahan lelucon masing-masing. Baru sekali dalam hidup, kamu merasa benar-benar bisa diterima oleh pasangan romantismu. “Pulang” dan “rumah” bukan lagi perkara tanah kelahiran atau lokasi. Selama ada dia di sisimu, kamu akan merasa di situlah rumahmu. 9. Demi Dia, Kamu Rela Memantaskan diri Kamu rela memantaskan diri demi pasanganmu Kamu rela memantaskan diri demi pasanganmu via lukihermanto.com Di artikel ini Hipwee pernah menulis kenapa kamu tidak perlu repot mencari jodoh, selama mau memantaskan diri. Proses panjang memantaskan diri inilah yang rela kamu lakukan demi pasanganmu. Bersama dia yang kamu cintai dengan tulus, kamu akan selalu punya keinginan untuk memperbaiki diri. Kamu tidak ingin dia menerimamu apa adanya. Saban hari, kamu akan berusaha bertransformasi jadi pribadi yang lebih layak untuk jadi orang yang mendampinginya di sisi. Bersama orang ini kamu ingin terus meningkatkan kualitas diri — supaya dia bangga dan tercukupi dengan pendampinganmu. Bersama pasangan yang sungguh kamu kasihi, memantaskan diri jadi wajib hukumnya. 10. Bersama Dia, Kamu Seakan Memiliki Kesabaran Ekstra Kamu seakan memiliki kesabaran ekstra Kamu seakan memiliki kesabaran ekstra via www.huffingtonpost.com Berada di sisi pasangan yang sungguh kamu cintai dengan tulus secara ajaib memberikanmu stok kesabaran ekstra. Dia bukan manusia sempurna yang tidak punya cela. Sesekali kalian pasti bertengkar dan berselisih paham. Tidak jarang dia menyakitimu dengan tindakan dan perkataannya. Tapi baru kali inilah kamu rela tetap bertahan. Hanya dengan orang yang kamu cintai dengan tulus kamu bisa bersabar untuk tidak mudah mengeluarkan kata “pergi”. Tingkat toleransi dan penerimaanmu terus bertambah tinggi dari hari ke hari. Bersama dia kamu sadar, hubungan, dan perasaan selalu membutuhkan usaha agar terus bisa bertahan. 11. Saat Kebosanan Mendera, Kamu Mau Mengeluarkan Tenaga Untuk Bertahan Kamu berusaha menghela kebosanan Kamu berusaha menghela kebosanan via collegetimes.com Kebosanan adalah hal yang sangat lazim dalam sebuah hubungan. Bagaimana tidak, ikatan romantis kalian membuat kamu dan pasangan secara intens berhubungan setiap saat. Sebagai manusia, pasti ada titik dimana kalian menjadi jenuh satu sama lain. Tidak ada lagi kejutan dan debar yang terasa. Hanya dengan pasangan yang tulus kamu cintai, kebosanan bisa pelan-pelan diatasi. Rasa bosan dan jenuh bukan lagi jadi momok yang bisa membuat kamu dan dia tidak lagi jatuh hati. Rasa cinta yang tulus membuat kamu tidak duduk berdiam diri sembari menanti kebosanan itu hilang sendiri. Kamu rela meluangkan waktu dan usaha untuk kembali menghangatkan perasaanmu dan pasangan yang hampir beku dan mati. Hanya cinta yang benar-benar tulus yang mampu memberimu kekuatan macam ini. 12. Hidup Tidak Serta-Merta Akan Lebih Mudah Dijalani Bersamanya, Tapi Lagi-Lagi Kamu Tidak Keberatan Berusaha Rela membangun hidup dari nol, bersama-sama Rela membangun hidup dari nol, bersama-sama via www.emilyshur.com Barangkali kalian tidak akan langsung kaya dan mapan. Di tahun-tahun pertama pernikahan, kalian harus rela hidup sederhana di rumah kontrakan. Kamu dan pasangan masih tetap harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan keuangan. Hidup tidak serta-merta akan lebih mudah saat kalian memutuskan untuk berjalan berdampingan. Tapi bersama dia, lagi-lagi, kamu rela meluangkan tenaga dan usaha. Cinta yang tulus membuat semua pengorbanan dan usaha terbayar lunas pada akhirnya. 13. Dia Bisa Membuatmu Berhenti Mencari Dengan dia, kamu akhirnya berhenti mencari Dengan dia, kamu akhirnya berhenti mencari via galleryhip.com Kalau mau cari yang lebih baik, di luar sana masih banyak orang yang lebih menarik dibandingkan pasanganmu ini. Banyak yang lebih cantik, lebih tampan, lebih mapan, lebih pandai memadukan penampilan. Tapi anehnya, kekurangan dan kelebihan pasanganmu bisa membuatmu merasa cukup. Bersama dengannya membuatmu bisa berhenti mencari. Perasaan cinta yang tulus membuka matamu, keinginan untuk terus mencari yang lebih baik tidak akan pernah habis. Kamu tidak lagi ingin mencari yang sempurna. Toh kamu juga pribadi yang masih banyak kekurangannya. Dengannya, kamu hanya ingin terus menjalani hubungan kalian sebaik yang kamu bisa. 14. Kamu Rela “Menciptakan” Waktu Untuknya Ditengah kegiatanmu yang padat, kamu menyisihkan waktu untuk bertemu Ditengah kegiatanmu yang padat, kamu menyisihkan waktu untuk bertemu via www.andrewcraner.com Di tengah kesibukan yang seabrek, kamu rela menyisihkan waktu bersama pasangan. Bukan hanya karena rindu, tapi ada kebutuhan untuk berbagi setelah menjalani hari yang panjang. Sekedar makan dan bertemu muka selepas menyelesaikan kewajiban adalah kebutuhan kalian. Tidak jarang kamu harus mengatur jadwal sedemikian rupa supaya bisa bertemu dengan orang yang kamu kasihi itu. Kamu harus menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, rela pulang dengan jalur sedikit memutar, hingga menahan kantuk demi bisa ngobrol sedikit lebih panjang. Selalu ada pilihan untuk langsung pulang, tidur dan melepas penat. Tapi rasa kasih tulus pada pasanganmu yang satu ini, membuatmu rela menciptakan waktu. 15. Namanya Tidak Pernah Hilang Dari Doa Yang Kamu Panjatkan Kamu terus mendoakannya diam-diam Kamu terus mendoakannya diam-diam via www.resultstreet.net Potongan sajak dari Sapardi Djoko Damono ini tepat untuk menggambarkan bagaimana kasih yang tulus akan terwujud dalam perilaku seseorang: “Aku mencintaimu. Itu sebabnya, aku tak akan pernah selesai mendoakan keselamatanmu.” Cinta yang tulus akan membuatmu jadi pendoa yang handal. Kamu sadar bahwa tanganmu tidak akan terus mampu menjangkaunya. Tidak selamanya kamu bisa ada untuk memenuhi kebutuhannya. Saat dia tak terjamah tangan, kamu menitipkan harapan pada Tuhan. Agar Dia menjaga pasanganmu, supaya tak ada sedikitpun kebutuhannya yang terlewatkan. Tanpa perlu diminta, kamu terus mendoakan berbagai kebaikan untuk pasangan yang kamu kasihi dengan tulus ini. Diam-diam. Apakah tanda-tanda diatas juga kamu alami? Jika iya, maka kamu memang benar-benar tulus mencintai seseorang. Kalau kamu belum merasakannya, semoga cinta yang tulus itu segera datang dalam hidupmu

Kadang, kata “cinta” dan “mencintai” bisa terlalu mudah kita umbar. Baru dekat dan jalan beberapa kali, sudah bisa dengan ringan kita mengucapkan cinta. Seakan cinta adalah perasaan yang bisa hadir tiba-tiba, tanpa perlu banyak usaha.
Pernahkah kamu berpikir tentang kualitas cinta yang kamu miliki? Apakah cintamu benar-benar tulus, atau hanya sekedar rasa ingin tahu dan memiliki? Di artikel ini, Hipwee akan memberikan tanda-tanda yang muncul ketika kamu benar-benar mencintai seseorang dengan tulus. Apa saja mereka?

1. Dia Adalah Orang Pertama yang Ingin Kamu Beritahu Momen Pentingmu

Di berbagai momen penting, kamu ingin dia ada di sisimu
Di berbagai momen penting, kamu ingin dia ada di sisimu via www.hipwee.com
Setiap ada hal penting yang terjadi di hidupmu, dialah orang pertama yang namanya muncul di kepala. Kamu ingin membagi rasa yang memenuhi rongga dadamu hanya dengan dia. Ekspresi dan masukan darinya akan makin melengkapi momen penting yang kamu rasakan.
Mencintai seseorang dengan tulus akan memunculkan rasa terus ingin berbagi. Orang yang benar-benar kamu cintai dengan setulus hati akan terasa kamu butuhkan di berbagai kejadian penting dalam hidupmu. Rasa sayang yang biasa saja tidak akan memunculkan perasaan ini.

2. Saat Melihat Sesuatu yang Indah Atau Menarik, Kamu Berharap Dia Ada Bersamamu

Kamu ingin membagi pemandangan indah ini dengannya
Kamu ingin membagi pemandangan indah ini dengannya via www.hipwee.com
Di tengah magisnya sunrise di Bukit Pananjakan, Bromo, tiba-tiba kamu ingin dia ada di sisimu. Keindahan yang kamu saksikan terasa tidak semestinya hanya kamu nikmati sendirian. Kamu membayangkan reaksinya ketika dia bisa melihat keindahan yang sama. Apakah dia juga akan sama terpananya denganmu?
Salah satu bukti saat kamu memang benar-benar tulus mencintai seseorang adalah ketika kamu selalu ingin membagikan dengannya hal-hal menarik yang kamu saksikan sendirian. Rasa bahagiamu akan berlipat ganda ketika bisa mengalami keindahan itu berdua.


3. Waktu Kamu Makan Makanan Enak, Kamu Ingin Dia Juga Merasakannya

Kamu ingin membagi kelezatan makanan dengannya
Kamu ingin membagi kelezatan makanan dengannya via www.flickr.com
Tidak selamanya kalian pergi dan makan bersama. Ada kalanya kamu dan dia berpisah untuk menjalani kehidupan masing-masing. Tapi, ketika kamu makan sendirian dan merasakan makanan yang sangat enak kamu selalu teringat dia. Rasanya kamu ingin dia juga bisa mencicipi kelezatan yang sama.
Tidak jarang kamu akan membawa dia kembali ke restoran yang menawarkan menu lezat tersebut. Atau membungkuskan makanan dan membawanya pulang demi berbagi dengan pasanganmu. Rasanya egois sekali jika hanya kamu yang mencicipi kelezatan itu sendiri. Merasakan makanan enak bersama akan lebih membuat kalian bahagia.


4. Saat Berbelanja, Kamu Membelikan Barang-Barang Kebutuhannya Tanpa Perlu Diminta

Belanja sudah bukan lagi jadi kegiatan egois demi kebutuhanmu semata
Belanja sudah bukan lagi jadi kegiatan egois demi kebutuhanmu semata via www.flickr.com
Waktu belanja sudah bukan lagi jadi momen dimana kamu bisa memuaskan keinginanmu sendiri. Sebelum bersama dengan pasanganmu yang ini, tanganmu hanya akan mencomot barang-barang yang kamu butuhkan ketika pergi belanja. Tidak sedikitpun kebutuhan pasangan terlintas di benakmu.
Tapi sekarang kamu bisa dengan enteng mengambil deodorannya, tisu untuk kamarnya yang sudah hampir habis, hingga biskuit yang biasa dia makan. Semua itu kamu lakukan tanpa perlu diminta. Kamu bahagia melakukannya. Membuatnya merasa tercukupi sudah cukup bagimu.


5. Kelakuan Paling Ajaibnya Sekalipun Tetap Bisa Kamu Terima

Kelakuan anehnya juga bisa kamu terima
Kelakuan anehnya juga bisa kamu terima via www.flickr.com
Barangkali dia suka makan kentang goreng dicocol es krim, atau menggabungkan rendang dan sayur kacang panjang dengan roti tawar. Giginya sering bergeretak saat tidur, mendengkur pula. Tapi bersama dia berbagai kebiasaan aneh itu bisa kamu terima dengan ikhlas. Kamu tidak keberatan berdamai dengan tingkah ajaibnya.
Rasa cinta yang benar-benar tulus membuatmu jadi orang yang bisa bersabar. Kamu akan menerima pasanganmu secara lengkap, sepaket dengan kelebihan dan kekurangannya. Bukannya membuatmu menjauh, kebiasaan-kebiasaan anehnya tidak jarang justru bisa membuatmu makin cinta.


6. Kamu Ingin Bahwa Dengan Bersamamu Saja, Dia Merasa Cukup

Kamu ingin bisa mencukupi semua kebutuhannya
Kamu ingin bisa mencukupi semua kebutuhannya via www.flickr.com
Mencukupi kebutuhan sosialnya adalah fokus utamamu. Kamu ingin bisa jadi teman, kekasih, sahabat, rekan diskusi hingga jadi pemberi masukan handal bagi pasanganmu. Berbagai peran diatas rela kamu lakoni demi dia. Kamu hanya ingin dia merasa tergenapi dengan kehadiranmu.
Sebuah cinta yang tulus akan menjadikanmu makhluk paling tidak egois. Kamu tidak lagi berfokus pada pemenuhan kebutuhan pribadimu. Selama pasanganmu merasa tergenapi, maka itu tandanya kamu sudah bisa melakukan tanggung jawabmu sebagai pasangan dengan baik.


7. Dia Bisa Membuatmu Mengalah

Dia bisa membuatmu mengalah
Dia bisa membuatmu mengalah via www.flickr.com
Sebelum bertemu dengan pasangan yang kamu cintai dengan tulus ini, kamu adalah pribadi keras kepala yang sulit mengendalikan ego diri. Segala hal harus berjalan sesuai dengan kehendakmu. Mengalah dan menyesuaikan diri dengan pola pikir orang lain bukanlah hal yang bisa kamu lakukan dengan mudah.
Hanya dengan pasangan yang benar-benar kamu cintai dengan tulus, mengalah tidak akan terasa seperti kekalahan. Kamu dengan sukarela mengikuti keinginannya. Menyesuaikan diri dengan kemauan dan jalan berpikirnya. Bersama dia kamu sadar bahwa hubungan memang membutuhkan kerendahan hati untuk tidak selamanya menang sendiri.
Hanya bersama orang ini kamu rela tidak jadi pemenang dalam segala situasi.


8. Bersamanya, Kamu Merasa “Pulang” 

Bersama dia kamu merasa pulang dan diterima
Bersama dia kamu merasa pulang dan diterima via theweddingdolls.wordpress.com
Ada rasa hangat ketika kamu bertemu dan bersisian dengan pasangan yang sungguh kamu kasihi dengan tulus ini. Momen bercerita dan berkelakar dengannya setelah hari yang panjang adalah waktu yang paling kamu tunggu. Kamu menemukan penerimaan di rengkuh tangannya. Dalam genggaman ringannya di jemarimu, kamu merasa “pulang”.
Kalian seperti dua orang yang sudah saling mengenal seumur hidup. Pembicaraan bisa mengalir berjam-jam tanpa pernah terasa membosankan. Kamu dan dia sudah saling memahami bahan lelucon masing-masing. Baru sekali dalam hidup, kamu merasa benar-benar bisa diterima oleh pasangan romantismu.
“Pulang” dan “rumah” bukan lagi perkara tanah kelahiran atau lokasi. Selama ada dia di sisimu, kamu akan merasa di situlah rumahmu.


9. Demi Dia, Kamu Rela Memantaskan diri

Kamu rela memantaskan diri demi pasanganmu
Kamu rela memantaskan diri demi pasanganmu via lukihermanto.com
Di artikel ini Hipwee pernah menulis kenapa kamu tidak perlu repot mencari jodoh, selama mau memantaskan diri. Proses panjang memantaskan diri inilah yang rela kamu lakukan demi pasanganmu. Bersama dia yang kamu cintai dengan tulus, kamu akan selalu punya keinginan untuk memperbaiki diri.
Kamu tidak ingin dia menerimamu apa adanya. Saban hari, kamu akan berusaha bertransformasi jadi pribadi yang lebih layak untuk jadi orang yang mendampinginya di sisi. Bersama orang ini kamu ingin terus meningkatkan kualitas diri — supaya dia bangga dan tercukupi dengan pendampinganmu.
Bersama pasangan yang sungguh kamu kasihi, memantaskan diri jadi wajib hukumnya.


10. Bersama Dia, Kamu Seakan Memiliki Kesabaran Ekstra

Kamu seakan memiliki kesabaran ekstra
Kamu seakan memiliki kesabaran ekstra via www.huffingtonpost.com
Berada di sisi pasangan yang sungguh kamu cintai dengan tulus secara ajaib memberikanmu stok kesabaran ekstra. Dia bukan manusia sempurna yang tidak punya cela. Sesekali kalian pasti bertengkar dan berselisih paham. Tidak jarang dia menyakitimu dengan tindakan dan perkataannya.
Tapi baru kali inilah kamu rela tetap bertahan. Hanya dengan orang yang kamu cintai dengan tulus kamu bisa bersabar untuk tidak mudah mengeluarkan kata “pergi”. Tingkat toleransi dan penerimaanmu terus bertambah tinggi dari hari ke hari. Bersama dia kamu sadar, hubungan, dan perasaan selalu membutuhkan usaha agar terus bisa bertahan.


11. Saat Kebosanan Mendera, Kamu Mau Mengeluarkan Tenaga Untuk Bertahan

Kamu berusaha menghela kebosanan
Kamu berusaha menghela kebosanan via collegetimes.com
Kebosanan adalah hal yang sangat lazim dalam sebuah hubungan. Bagaimana tidak, ikatan romantis kalian membuat kamu dan pasangan secara intens berhubungan setiap saat. Sebagai manusia, pasti ada titik dimana kalian menjadi jenuh satu sama lain. Tidak ada lagi kejutan dan debar yang terasa.
Hanya dengan pasangan yang tulus kamu cintai, kebosanan bisa pelan-pelan diatasi. Rasa bosan dan jenuh bukan lagi jadi momok yang bisa membuat kamu dan dia tidak lagi jatuh hati. Rasa cinta yang tulus membuat kamu tidak duduk berdiam diri sembari menanti kebosanan itu hilang sendiri.
Kamu rela meluangkan waktu dan usaha untuk kembali menghangatkan perasaanmu dan pasangan yang hampir beku dan mati. Hanya cinta yang benar-benar tulus yang mampu memberimu kekuatan macam ini.


12. Hidup Tidak Serta-Merta Akan Lebih Mudah Dijalani Bersamanya, Tapi Lagi-Lagi Kamu Tidak Keberatan Berusaha

Rela membangun hidup dari nol, bersama-sama
Rela membangun hidup dari nol, bersama-sama via www.emilyshur.com
Barangkali kalian tidak akan langsung kaya dan mapan. Di tahun-tahun pertama pernikahan, kalian harus rela hidup sederhana di rumah kontrakan. Kamu dan pasangan masih tetap harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan keuangan. Hidup tidak serta-merta akan lebih mudah saat kalian memutuskan untuk berjalan berdampingan.
Tapi bersama dia, lagi-lagi, kamu rela meluangkan tenaga dan usaha. Cinta yang tulus membuat semua pengorbanan dan usaha terbayar lunas pada akhirnya.


13. Dia Bisa Membuatmu Berhenti Mencari

Dengan dia, kamu akhirnya berhenti mencari
Dengan dia, kamu akhirnya berhenti mencari via galleryhip.com
Kalau mau cari yang lebih baik, di luar sana masih banyak orang yang lebih menarik dibandingkan pasanganmu ini. Banyak yang lebih cantik, lebih tampan, lebih mapan, lebih pandai memadukan penampilan. Tapi anehnya, kekurangan dan kelebihan pasanganmu bisa membuatmu merasa cukup.
Bersama dengannya membuatmu bisa berhenti mencari. Perasaan cinta yang tulus membuka matamu, keinginan untuk terus mencari yang lebih baik tidak akan pernah habis. Kamu tidak lagi ingin mencari yang sempurna. Toh kamu juga pribadi yang masih banyak kekurangannya. Dengannya, kamu hanya ingin terus menjalani hubungan kalian sebaik yang kamu bisa.


14. Kamu Rela “Menciptakan” Waktu Untuknya

Ditengah kegiatanmu yang padat, kamu menyisihkan waktu untuk bertemu
Ditengah kegiatanmu yang padat, kamu menyisihkan waktu untuk bertemu via www.andrewcraner.com
Di tengah kesibukan yang seabrek, kamu rela menyisihkan waktu bersama pasangan. Bukan hanya karena rindu, tapi ada kebutuhan untuk berbagi setelah menjalani hari yang panjang. Sekedar makan dan bertemu muka selepas menyelesaikan kewajiban adalah kebutuhan kalian.
Tidak jarang kamu harus mengatur jadwal sedemikian rupa supaya bisa bertemu dengan orang yang kamu kasihi itu. Kamu harus menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, rela pulang dengan jalur sedikit memutar, hingga menahan kantuk demi bisa ngobrol sedikit lebih panjang.
Selalu ada pilihan untuk langsung pulang, tidur dan melepas penat. Tapi rasa kasih tulus pada pasanganmu yang satu ini, membuatmu rela menciptakan waktu.


15. Namanya Tidak Pernah Hilang Dari Doa Yang Kamu Panjatkan

Kamu terus mendoakannya diam-diam
Kamu terus mendoakannya diam-diam via www.resultstreet.net
Potongan sajak dari Sapardi Djoko Damono ini tepat untuk menggambarkan bagaimana kasih yang tulus akan terwujud dalam perilaku seseorang:
“Aku mencintaimu. Itu sebabnya, aku tak akan pernah selesai mendoakan keselamatanmu.” 
Cinta yang tulus akan membuatmu jadi pendoa yang handal. Kamu sadar bahwa tanganmu tidak akan terus mampu menjangkaunya. Tidak selamanya kamu bisa ada untuk memenuhi kebutuhannya.
Saat dia tak terjamah tangan, kamu menitipkan harapan pada Tuhan. Agar Dia menjaga pasanganmu, supaya tak ada sedikitpun kebutuhannya yang terlewatkan. Tanpa perlu diminta, kamu terus mendoakan berbagai kebaikan untuk pasangan yang kamu kasihi dengan tulus ini. Diam-diam.

Apakah tanda-tanda diatas juga kamu alami? Jika iya, maka kamu memang benar-benar tulus mencintai seseorang. Kalau kamu belum merasakannya, semoga cinta yang tulus itu segera datang dalam hidupmu